Kekerasan
Kekerasan (violence) artinya tindak kekerasan,
baik fisik maupun non fisik yang dilakukan oleh salah satu jenis kelamin
atau sebuah institusi keluarga, masyarakat atau negara terhadap jenis
kelamin lainnya.
Peran gender telah
membedakan karakter perempuan dan laki-laki. Perempuan dianggap feminism
dan laki-laki maskulin. Karakter ini kemudian mewujud dalam ciri-ciri
psikologis, seperti laki-laki dianggap gagah, kuat, berani dan sebagainya.
Sebaliknya perempuan dianggap lembut, lemah, penurut dan sebagainya.
Sebenarnya tidak ada
yang salah dengan pembedaan itu. Namun ternyata pembedaan karakter tersebut
melahirkan tindakan kekerasan. Dengan anggapan bahwa perempuan itu lemah, itu
diartikan sebagai alasan untuk diperlakukan semena-mena, berupa tindakan
kekerasan.
Contoh :
Kekerasan fisik maupun
non fisik yang dilakukan oleh suami terhadap isterinya di dalam rumah
tangga.
Pemukulan, penyiksaan
dan perkosaan yang mengakibatkan perasaan tersiksa dan tertekan.
Pelecehan seksual.
Eksploitasi seks
terhadap perempuan dan pornografi.
Beban
ganda (double burden)
Beban ganda (double burden) artinya beban
pekerjaan yang diterima salah satu jenis kelamin lebih banyak dibandingkan
jenis kelamin lainnya.
Peran reproduksi
perempuan seringkali dianggap peran yang statis dan permanen. Walaupun
sudah ada peningkatan jumlah perempuan yang bekerja diwilayah public, namun
tidak diiringi dengan berkurangnya beban mereka di wilayah domestic. Upaya
maksimal yang dilakukan mereka adalah mensubstitusikan pekerjaan tersebut
kepada perempuan lain, seperti pembantu rumah tangga atau anggota keluarga
perempuan lainnya. Namun demikian, tanggung jawabnya masih tetap berada di
pundak perempuan. Akibatnya mereka mengalami beban yang berlipat ganda.
Marjinalisasi
Marjinalisasi artinya :
suatu proses peminggiran akibat perbedaan jenis kelamin yang mengakibatkan
kemiskinan.
Banyak cara yang dapat
digunakan untuk memarjinalkan seseorang atau kelompok. Salah satunya adalah
dengan menggunakan asumsi gender. Misalnya dengan anggapan bahwa perempuan
berfungsi sebagai pencari nafkah tambahan, maka ketika mereka bekerja
diluar rumah (sector public), seringkali dinilai dengan anggapan tersebut.
Jika hal tersebut terjadi, maka sebenarnya telah berlangsung proses
pemiskinan dengan alasan gender.
Contoh :
Guru TK, perawat,
pekerja konveksi, buruh pabrik, pembantu rumah tangga dinilai sebagai
pekerja rendah, sehingga berpengaruh pada tingkat gaji/upah yang diterima.
Masih banyaknya pekerja
perempuan dipabrik yang rentan terhadap PHK dikarenakan tidak mempunyai
ikatan formal dari perusahaan tempat bekerja karena alasan-alasan gender,
seperti sebagai pencari nafkah
tambahan, pekerja sambilan dan juga alasan factor reproduksinya, seperti
menstruasi, hamil, melahirkan dan menyusui.
Perubahan dari sistem
pertanian tradisional kepada sistem pertanian modern dengan menggunakan
mesin-mesin traktor telah memarjinalkan pekerja perempuan,
Subordinasi
Subordinasi Artinya :
suatu penilaian atau anggapan bahwa suatu peran yang dilakukan oleh satu
jenis kelamin lebih rendah dari yang lain.
Telah diketahui,
nilai-nilai yang berlaku di masyarakat, telah memisahkan dan memilah-milah
peran-peran gender, laki-laki dan perempuan. Perempuan dianggap bertanggung
jawab dan memiliki peran dalam urusan domestik atau reproduksi, sementara
laki-laki dalam urusan public atau produksi.
Pertanyaannya adalah,
apakah peran dan fungsi dalam urusan domestic dan reproduksi mendapat
penghargaan yang sama dengan peran publik dan produksi? Jika jawabannya
“tidak sama”, maka itu berarti peran dan fungsi public laki-laki. Sepanjang
penghargaan social terhadap peran domestic dan reproduksi berbeda dengan
peran publik dan reproduksi, sepanjang itu pula ketidakadilan masih
berlangsung.
Contoh :
Masih sedikitnya jumlah
perempuan yang bekerja pada posisi atau peran pengambil keputusan atau
penentu kebijakan disbanding laki-laki.
Dalam pengupahan,
perempuan yang menikah dianggap sebagai lajang, karena mendapat nafkah dari
suami dan terkadang terkena potongan pajak.
Masih sedikitnya jumlah
keterwakilan perempuan dalam dunia politik (anggota legislative dan
eksekutif ).
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar